Sabtu, 25 April 2015

Aset bisa hilang karena biaya penyakit kritis..?/

Semua orang setuju bahwa kesehatan itu tak ternilai harganya. Ketika  kita jatuh sakit, seringkali kita baru  merasakan dan menyadari betapa mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan penyakit yang diderita.  
Hasil kerja keras kita selama ini dalam mengumpulkan uang terasa sia-sia hanya untuk membayar biaya rumah sakit. Tak jarang kita menyesalinya, apalagi bagi yang sudah berkeluarga.

Menurut Dr. Ulfana Said Umar, Wakil Sekretaris Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI), rata-rata biaya pengobatan untuk penyakit kritis (kanker) yaitu antara Rp. 102-106 juta / bulan. Untuk sampai ke diagnosis awal saja dibutuhkan dana sudah mencapai Rp. 10 juta, apabila kankernya bisa dioperasi minimal dibutuhkan Rp. 25-29 juta, lalu masih dibutuhkan radiasi dan komeoterapi dengan biaya Rp. 2-6 juta sekali terapi sebanyak rata-rata 6 kali terapi. 

Mahalnya biaya pengobatan membuat seseorang pasrah karena tidak punya jaminan kesehatan. 
Dr. Ulfana memberikan contoh dari 1.200 pasien leukemia atau kanker darah yang disantuni YKI hanya 10-15 persen saja yang ditanggung oleh Jamkesmas dan 20 persen oleh Askes. Sekitar 60-70% harus bayar sendiri.


Buat sebagian orang mungkin  sudah menyisihkan dana dari penghasilan untuk pos kesehatan, namun jika terkena penyakit kritis (Kanker, Jantung, Stroke, Diabetes, dll ) bisa jadi dana yang  dikumpulkan selama ini  tidak mencukupi dan kemungkinan terjadi adalah timbulnya hutang atau malah menjual aset. 
Sebenarnya ada cara yang lebih mudah yakni dengan membeli asuransi kesehatan. Kita sering meremehkan manfaat asuransi kesehatan dan segan untuk diproteksi. Sebagian orang bahkan beranggapan bahwa dirinya merasa masih muda dan sehat sehingga tidak membutuhkan asuransi, padahal pentingnya berasuransi adalah untuk memberikan perlindungan saat kita terkena risiko kesehatan yang tak terduga dan dapat terjadi kapan saja. 
 
Sudahkan Anda memiliki asuransi kesehatan yang mencukupi buat Anda dan keluarga tercinta...??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar