Salah satu kodrat wanita
yang mulia yang tak bisa digantikan oleh pria adalah melahirkan. Namun
pada saat melahirkan wanita akan dihadapkan pada kondisi antara hidup
dan mati. Demikian pula wanita juga punya resiko dihadapkan pada masalah
kelainan pada saat melahirkan, misalnya harus dioperasi caesar.
Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 menyebutkan rata-rata
angka kematian ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359 per 100 ribu
kelahiran hidup. Rata-rata kematian ini jauh melonjak dibanding hasil
SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100 ribu. Walau beberapa pihak masih ada
yang menolak pada hasil survei ini, namun dapat disimpulkan bila
perlindungan terhadap risiko melahirkan sangat diperlukan.
Asuransi Kesehatan Kanker Serviks
Resiko
berikutnya yang khusus dihadapi wanita adalah kanker serviks. Beberapa
penelitian membuktikan bahwa wanita lebih rentan terkena penyakit
kritis. Data dari Yayasan Kanker
Indonesia (YKI) tahun 2013 menyebutkan bahwa perempuan Indonesia rentan
untuk terserang 44 penyakit kritis, seperti kanker serviks, kanker
payudara, jantung dan stroke.
Dari
berbagai penyakit kritis tersebut, penyakit kanker serviks atau kanker
kandungan adalah yang paling banyak diderita dan paling mematikan. Data
YKI tersebut menyebutkan tiap hari ada 40 wanita Indonesia yang terkena
kanker serviks.
Dalam konferensi 'An Update On Comprehensive Cardiovascular and Cancer Health Care Delivery Service',
pernah diungkap jika dalam persentase kanker serviks stadium 3A,
Indonesia memiliki jumlah persentase 78 persen dibandingkan Jerman yang
hanya 8 persen dari jumlah total penderita kanker serviks secara
keseluruhan dari stadium 1A hingga 4B.
Maka
tidak salah bila pemerintah melalui Peraturan Menteri Nomor 7 Tahun
2013 tentang Asuransi Pelayanan Kesehatan Nasional, menempatkan kanker
serviks menjadi prioritas ketiga setelah diabetes mellitus tipe dua dan
hipertensi untuk mendapatkan asuransi dari pemerintah.
Kabar
baiknya, beberapa perusahaan asuransi swasta pun saat ini membuat
kebijakan penuh untuk memberi jaminan perlindungan serta pengobatan
secara penuh kepada nasabahnya untuk berbagai penyakit kanker sejak awal
terdeteksi sampai tingkat stadium tinggi.
Jadi,
cek kembali bahwa perlindungan asuransi yang akan dan telah Anda
miliki, mencakup perlindungan untuk risiko penyakit kritis ini.
Perlindungan kanker payudara
Kanker
payudara juga menjadi salah satu penyakit kritis yang mengkhawatirkan
bagi wanita. Penyakit kritis ini bahkan menjadi pembunuh wanita nomor
satu di Indonesia, karena satu dari delapan wanita Indonesia berisiko
terkena kanker payudara.
Di
tahun 2013, data Kementerian Kesehatan menyebutkan jika kanker payudara
dan kanker leher rahim (serviks) tertinggi kasusnya. Jumlah pasien
rawat jalan maupun rawat inap karena kanker payudara mencapai 12.014
orang dan kanker serviks sebanyak 5.349 orang.
Badan kesehatan dunia (WHO) juga mengungkapkan, sekitar 8-9 persen
wanita akan mengalami kanker payudara. Hal itu menjadikan kanker
payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita.
Beberapa perusahaan asuransi memiliki perlindungan khusus yang mengcover
perlindungan penyakit kanker payudara ini.Namun, ada pula yang tidak.
Demikianlah
3 (tiga) asuransi kesehatan khusus yang harus dimiliki oleh wanita.
Semoga menjadi inspirasi bagi para wanita bagi yang belum menjadi nasabah asuransi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar