Sakit Kritis dikategorikan sebagai jenis penyakit yang mematikan dengan
biaya pengobatan sangat mahal dan berpotensi besar atas hilangnya karir
pekerjaan/ bisnis bahkan bisa mengakibatkan kebangkrutan sedangkan Program Jaminan Kesehatan/ Asuransi
Kesehatan yang telah tersedia memberikan plafon proteksi yang kurang
memadai, mengingat biaya obat dan perawatan Rumah Sakit semakin hari
semakin melambung.
Tahukah Anda berapa biaya yang harus Anda siapkan pada awal bulan saat anggota keluarga mengalami sakit kritis / Critical Illness ?
Data yang diambil dari beberapa rumah sakit di Jakarta menunjukkan bahwa
berapapun saldo tabungan yang telah Anda kumpulkan dengan susah payah
dalam hitungan bulan akan ludes, bila tidak cukup asset rumah/
mobil/tanah yang Anda miliki akan terjual, itupun jika tidak cukup maka
hutang adalah pilihan terakhir yang tidak menyenangkan bagi kesehatan
mental pasangan Anda, termasuk Anda.
Biaya Pengobatan Sakit Kritis
Stroke 200 Jt*
Stroke 500 Jt
Pasang Ring 150 Jt*
Paru-Paru 200 Jt
Serangan Jantung 270 Jt*
Kanker 500 Jt
Gagal Ginjal 80 Jt*
STROKE
Data Yayasan Stroke Indonesia (www.yastroki.or.id) angka kejadian stroke mencapai 63,52 per100.000 pada kelompok usia 65 tahun ke atas. Secara kasar, setiap hari dua orang Indonesia terkena stroke.
Stroke 500 Jt
Pasang Ring 150 Jt*
Paru-Paru 200 Jt
Serangan Jantung 270 Jt*
Kanker 500 Jt
Gagal Ginjal 80 Jt*
STROKE
Data Yayasan Stroke Indonesia (www.yastroki.or.id) angka kejadian stroke mencapai 63,52 per100.000 pada kelompok usia 65 tahun ke atas. Secara kasar, setiap hari dua orang Indonesia terkena stroke.
KANKER
Kanker ternyata menjadi penyakit urutan pertama yang membuat pasiennya menjadi "kantong kering" alias bangkrut. Dalam konferensi Global para ahli kanker di China, penyakit kanker adalah penyebab utama kematian di China (sumber: Kompas.com, Selasa 12 Agst 2010)
Laporan American Cancer Society bahwa kanker mengurangi produktifitas penderitanya lebih besar dibandingkan AIDS.
Kanker ternyata menjadi penyakit urutan pertama yang membuat pasiennya menjadi "kantong kering" alias bangkrut. Dalam konferensi Global para ahli kanker di China, penyakit kanker adalah penyebab utama kematian di China (sumber: Kompas.com, Selasa 12 Agst 2010)
Laporan American Cancer Society bahwa kanker mengurangi produktifitas penderitanya lebih besar dibandingkan AIDS.
Data Rumah Sakit Ciptomangunkusumo Jakarta dari 400 pasien baru/tahun
yang mengalami kematian akibat kanker leher rahim mencapai 66%.
Sumber data dari RS Jantung Harapan Kita, RS Siloam Kebun Jeruk, RS PIK, RS Darmais, Hasil Diskusi Simposium Breast Cancer Update RS Royal Taruma, hasil diskusi para dokter spesialis Bedah Tumor Onkology (2012)
Sumber data dari RS Jantung Harapan Kita, RS Siloam Kebun Jeruk, RS PIK, RS Darmais, Hasil Diskusi Simposium Breast Cancer Update RS Royal Taruma, hasil diskusi para dokter spesialis Bedah Tumor Onkology (2012)
Menurut Rachel Nugent dari Center for Global Development, penyakit
kronis seperti Kanker, Penyakit Jantung dan Diabetes menyebabkan 60
persen kematian di seluruh dunia, namun dana yang diperuntukkan sampai 3 persen.
untuk menanggulanginya tidak Mahalnya biaya pengobatan membuat seseorang pasrah karena tidak punya jaminan kesehatan.
untuk menanggulanginya tidak Mahalnya biaya pengobatan membuat seseorang pasrah karena tidak punya jaminan kesehatan.
Dr. Ulfana memberikan contoh dari 1.200 pasien leukemia atau kanker darah yang disantuni YKI hanya 10- 15 persen saja yang ditanggung oleh Jamkesmas dan 20 persen oleh Askes. Sekitar 60-70% harus bayar sendiri. (sumber : Solusi Keuangan Oke, 22 Nov 2012)
Menurut Riset Kesehatan Dasar 2007, prevalensi tumor 4,3 per 1.000
penduduk di Indonesia. Kanker penyebab kematian nomor tujuh setelah
stroke, tuberkulosis, hipertensi, cedera, perinatal, dan diabetes.
Menurut sistem informasi RS, jenis kanker tertinggi di RS seluruh
Indonesia pada pasien rawat inap tahun 2008 adalah kanker payudara
(18,4 persen), disusul kanker leher rahim (10,3 persen).
Di Indonesia, 70 persen kasus kanker ditemukan pada stadium lanjut. Akibatnya, angka bertahan hidup rendah dan menyerap anggaran besar. Data PT Askes, kanker menempati urutan keempat penyerapan biaya rawat jalan dan tindak lanjut pada 2010.
Di Indonesia, 70 persen kasus kanker ditemukan pada stadium lanjut. Akibatnya, angka bertahan hidup rendah dan menyerap anggaran besar. Data PT Askes, kanker menempati urutan keempat penyerapan biaya rawat jalan dan tindak lanjut pada 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar